Oleh: Dr. Junaidi, SHI., M. Hum
(Dosen Pada S2 Magister Hukum dan S2 Magister Studi Islam Universitas Islam Indragiri)
Ustadz Abdul Somad (UAS) adalah salah satu ulama paling berpengaruh di Indonesia. Selain dikenal luas sebagai pendakwah yang memiliki ilmu agama mendalam, UAS juga sering dikaitkan dengan berbagai pandangan dan dinamika politik nasional. Meski kerap menyatakan dirinya tidak terlibat langsung dalam politik praktis, posisi dan pengaruh UAS tetap menjadi perhatian, terutama menjelang Pilkada 2024. Artikel ini akan mengulas pemikiran politik UAS serta spekulasi terkait dukungannya terhadap salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilkada 2024.
Pemikiran Politik Ustadz Abdul Somad
Secara umum, UAS cenderung lebih fokus pada dakwah dan pendidikan. Namun, ia tidak menutup mata terhadap persoalan politik yang melibatkan umat Islam dan kehidupan bernegara. Dalam banyak ceramahnya, UAS sering kali menyampaikan pandangan politik yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Menurut UAS, politik dalam Islam harus dijalankan dengan landasan akhlak, kejujuran, dan tanggung jawab. Ia menekankan pentingnya keadilan, keberpihakan pada rakyat kecil, serta tanggung jawab pemimpin dalam menegakkan kesejahteraan dan moralitas.
UAS juga menolak pandangan bahwa politik sepenuhnya harus dijauhi oleh para ulama. Sebaliknya, ia menyarankan bahwa ulama harus memberikan panduan moral dan etika bagi para pemimpin politik. Dalam konteks negara demokratis seperti Indonesia, UAS menilai bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki integritas, adil, dan mampu memajukan masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai agama.
Beberapa kali UAS memberikan kritikan terhadap pemerintah atau kebijakan tertentu yang dianggapnya tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan keberpihakan pada rakyat. Meski demikian, ia selalu berhati-hati untuk tidak terjebak dalam politik praktis secara langsung. Bagi UAS, politik harus menjadi instrumen untuk memperbaiki keadaan umat, bukan untuk mengejar kekuasaan semata.
Dukungan UAS dalam Pilkada 2024
Menjelang Pilkada 2024, pengaruh UAS semakin diperhitungkan, terutama di kalangan umat Islam yang sangat mendengarkan ceramah-ceramahnya. Dalam kontestasi politik lokal, banyak kandidat yang berusaha mendapatkan dukungan atau minimal restu dari tokoh agama berpengaruh seperti UAS.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dukungan moral UAS kepada seorang kandidat bisa berdampak signifikan pada elektabilitas calon tersebut. Pada Pilkada maupun Pilpres sebelumnya, ada beberapa paslon yang diuntungkan secara elektoral setelah mendapatkan dukungan terbuka dari UAS atau setelah tokoh tersebut menyampaikan pandangannya tentang calon yang bersangkutan. Mendukung secara terbuka atau tidak, merupakan hak bagi warga negara. Jika UAS melakukan hal tersebut, maka adalah hak pribadinya untuk dipakai dan tidak dipakai. Maka, jika ada orang merasa tidak nyaman dengan dukungan UAS kepada salah satu Paslon, itu berarti konsep bernegaranya perlu dipertanyakan.
Kriteria dukungan UAS biasanya terkait dengan integritas kandidat, latar belakang agama, dan komitmen calon tersebut dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam. UAS sangat menekankan bahwa seorang pemimpin harus adil dan membawa kesejahteraan untuk semua, namun dalam kerangka yang tetap menghormati nilai-nilai agama. Dalam ceramahnya, UAS sering kali menyebut bahwa politik bukan sekadar soal kemenangan, tetapi lebih tentang tanggung jawab moral seorang pemimpin terhadap rakyat yang dipimpinnya.
Meski UAS tidak terjun langsung dalam politik, pandangan dan arah dukungannya di Pilkada 2024 dapat menjadi sinyal penting bagi calon kepala daerah yang ingin menarik simpati pemilih Muslim. UAS sering memberikan penilaian terhadap karakter dan program yang ditawarkan oleh calon-calon tersebut, terutama terkait dengan komitmen mereka pada keadilan sosial dan kesejahteraan umat.
Spekulasi Dukungan pada Salah Satu Paslon
Berdasarkan analisis pengamat politik, UAS kemungkinan akan mendukung paslon yang memiliki latar belakang keislaman yang kuat, terbukti berintegritas, dan memiliki program yang nyata untuk memperjuangkan kepentingan umat. Sejumlah nama paslon yang memiliki kedekatan dengan kalangan ulama dan organisasi Islam nasional disebut-sebut berpotensi mendapatkan restu dari UAS.
Meski UAS tidak selalu memberikan dukungan terbuka, kekuatan moral dan pengaruhnya di kalangan umat Islam akan tetap menjadi perhatian dalam Pilkada 2024. Paslon yang mendapatkan simpati dari UAS, secara langsung atau tidak langsung, akan memiliki keuntungan elektoral, terutama di daerah-daerah yang mayoritas pemilihnya adalah Muslim. Selain itu, dukungan UAS bisa menjadi penentu dalam kontestasi yang ketat, di mana kepercayaan masyarakat terhadap ulama menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan pilihan.
UAS kemungkinan besar akan tetap konsisten dengan pandangannya bahwa dukungan politik bukan sekadar persoalan pribadi atau kepentingan sesaat. Sebaliknya, dukungan tersebut harus berdasarkan pertimbangan yang matang dan komitmen calon dalam memperjuangkan kepentingan umat secara luas.
FOLLOW THE Habarkan.com AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Habarkan.com on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram